Rabu, 06 Mei 2009

Khawatir Biaya Sekolah Semakin Mahal

Senin, 17 Juli 2006

Antusiasme masyarakat DIY untuk menyekolahkan anaknya tetap besar, meskipun perekonomian mereka kini masih terpuruk akibat gempa. Pemerintah di tingkat kabupaten/kota di DIY pun berupaya meringankan beban masyarakat, dengan mengimbau sekolah untuk membebaskan uang sekolah bagi siswa korban gempa.

Meski demikian, masih ada sekolah yang menarik biaya tinggi kepada orangtua siswa korban gempa. Dari himpunan berita Kompas", lima orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya di SLTP dan SLTA sempat dimintai uang hingga ratusan ribu rupiah, untuk membeli buku dan biaya pendaftaran ulang.

Hal itu menyebabkan sebagian masyarakat tak yakin anaknya akan mendapatkan keringanan biaya pendidikan. Mereka bahkan khawatir biaya sekolah justru semakin mahal, seperti terungkap dari hasil jajak pendapat ini. Paling tidak, 63 persen responden mengungkapkan kekhawatirannya bahwa biaya sekolah akan lebih mahal dari tahun ajaran sebelumnya.

Sebagian masyarakat berharap biaya pendidikan sekolah anaknya hingga beberapa bulan ke depan digratiskan. Pasalnya, 43 persen dari total 950.000-an rumah tangga di DIY banyak kehilangan harta benda dan belum bisa bekerja setelah mereka terkena gempa. Bahkan, meski gedung sekolahnya kini rusak berat dan hancur, lebih dari separuh responden pun tetap tidak keberatan kalau anaknya harus belajar di tenda, asalkan mereka memperoleh keringanan biaya. (BIMA BASKARA/LITBANG KOMPAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar