Jumat, 22 Mei 2009

Aceh Aplikasi Kurikulum Pendidikan Bernuansa Islami

Rabu, April 1, 2009

Banda Aceh ( Berita ) : Pemerintah bersama ulama melalui Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berupaya mengaplikasikan kurikulum pendidikan bernuansa Islami sebagai salah satu strategi membangun konsep berlandaskan Al-Quran dan hadits untuk mempercepat pelaksanaannya di seluruh sekolah kabupaten/kota di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Mohd. Ilyas di Banda Aceh, Rabu [01/04] , mengatakan, mengaplikasikan kurikulum bernuansa Islami itu perlu dilakukan sebagai ikut dari pemberlakuan syariat Islam sesuai dengan amanah Undang-Undang (UU) No.11/2006 tentang “Pemerintahan Aceh” yang sekarang sedang dilaksanakan masyarakat. “Saya kira, konsep pendidikan bernuansa Islami bersumber dari sini (Al-Quran dan hadits) yang isi kandungannya meliputi semua aspek kehidupan seperti akidah, ibadah dan akhlakul karimah. Semua ini menjadi landasan yang kuat bagi pelaksanaan pendidikan bernuansa Islami di Aceh. Pendidikan daerah ini berlandaskan Qurani,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, akademisi, Majelis Pendidikan Daerah (MPD), pendidik dan ulama dayah (pesantren) provinsi Aceh kini sedang duduk “bersanding” membahas berbagai materi ajaran untuk diaplikasikan menjadi sebuah kurikulum pendidikan yang berlaku bagi seluruh sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) daerah tersebut.

Selain menyusun konsep pendidikan dalam bentuk kurikulum muatan lokal seperti pengajaran membaca kitab suci Al-Quran bagi siswa dengan menyediakan guru pengajian di sekolah-sekolah seluruh daerah ini, pihaknya juga sedang berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Islami ke dalam kurikulum nasional sebagai salah satu cara mempercepat proses pembelajarannya.

Ilyas mengatakan, konsep pendidikan bernuansa Islami di Aceh sebetulnya sudah sejak lama ada, namun belum terintegrasikan karena sebelumnya tidak ada dasar hukum yang kuat. Kini setelah adanya UUPA dan tidak tertutup kemungkinan diaplikasikan nilai-nilai Islami yang terkandung dalam Al-Quran dan hadits ke mata pelajaran untuk diajarkan kepada anak didik.

“Kami mengharapkan konsep pendidikan bernuansa Islami berbasis Kalam Ilahi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu aplikasi pelajaran sains dan teknologi berbasis Qurani menjadi penting dan guru dituntut kreatif-inovatif dalam meningkatkan pengetahuannya berdasarkan nilai-nilai Islam yang bersumber Al-Quran dan hadits,” katanya.

Upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas melalui lembaga pendidikan bernuansa Islami akan terwujud manakala semua pihak ikut berpartisipasi dan mendukung program tersebut. Program pemberdayaan generasi muda melalui dunia pendidikan merupakan langkah positif yang diawali niat ikhlas.

Perlu Dukungan

Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sedang berupaya menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islami di seluruh sekolah daerah ini dan untuk menyukseskan program tersebut perlu dukungan semua pihak termasuk guru, orangtua dan masyarakat.

Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Muhammad Nazar di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, penyelenggaraan pendidikan bernuansa Islami daerah ini merupakan tanggung jawab semua komponen masyarakat, sedang pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran bagi pelaksanaannya sesuai dengan Undang-Undang (UU) No.11/2006 tentang “Pemerintahan Aceh (UUPA)”.

Pernyataan itu disampaikan Wagub Muhammad Nazar saat membuka muzakarah pendidikan bernuansa Islami yang diikuti Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, tenaga pendidik, akademisi dari berbagai perguruan tinggi, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) dan ulama dayah (pesantren) yang terdapat di seluruh provinsi tersebut.

Jadi semua pihak perlu memberi dukungan bagi upaya menyukseskan pendidikan bernuansa Islami di daerah ini. Tenaga pendidikan, orangtua dan ulama diharapkan ikut memberi kontribusi pemikiran untuk mempercepat pelaksanaan pendidikan bernuansa Islami, katanya didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Mohd. Ilyas.

Semua elemen masyarakat hendaknya memberi dukungan maksimal dalam penyelenggaraan pendidikan bernuansa Islami di provinsi ujung paling barat di Indonesia itu. Masyarakat ikut bertanggung jawab bagi kesuksesan program pendidikan, di samping sekolah dan tenaga pendidik yang ditugasi mengelola kegiatan belajar mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Mohd. Ilyas mengatakan, proses pendidikan yang dilakukan secara sadar, sengaja dan terencana itu bertujuan untuk menguban dan memberi nilai yang lebih baik bagi masyarakat, bermakna dan bermartabat dengan landasan dua “perkara” kitab suci Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW.

Jika keduanya (Al-Quran dan hadits) bisa diaplikasikan dalam berbagai mata pelajaran dan diajarkan kepada semua siswa, tentu cita-cita pendidikan bernuansa Islami akan terwujud. Ini memerlukan partisipasi dan dukungan semua pihak, termasuk tenaga pendidik yang kreatif dan inovatif dalam mengaplikasikan nilai-nilai Islami dalam setiap mata pelajaran, ujarnya.

“Tenaga kependidikan kita harapkan lebih kreatif dalam menggali potensi berbagai pengetahuan untuk diajarkan kepada anak didik. Guru yang inovasinya tinggi tentu lebih kreasi dan cerdas dalam mengajarkan anak didiknya.

beritasore.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar